CERITA SI KUALI BESI | HiKAYAT ACEH

    Ada seorang anak, namanya si Kuali Besi. Ibu Bapaknya sudah lama sekali berdoa agar kepada mereka dikurniai seorang anak, walau bentuknya seperti kuali besi sekalipun. Setelah isterinya mengandung selama sembilan bulan maka lahirlah seorang anak laki-laki yang menyerupai kuali besi. Oleh karena itu anak laki-laki itu diberi nama Kuali Besi.
        
        Sangat baik perangai anak itu. Ketika si Kuali besi itu telah remaja, maka pada suatu hari ia berkata kepada ibunya, "Ibu, izinkanlah aku untuk pergi berladang ke gunung." "Jangan pergi, anakku," jawab ibunya. "Jangan khawatir bu! Biarlah saya pergi," katanya lagi sambal menyuruh ibunya untuk membungkuskan nasi untuk perbekalannya besok pagi. "Kalau demikian baiklah anakku," jawab ibunya lagi. Keesokan harinya setelah pamit pada ibunya, berangkatlah dia dengan membawa bekal nasi sebungkus. Sampai di gunung dia membuka sebuah ladang.

Setelah seminggu dia bekerja lalu dia pulang menemui ibunya untuk meminta perbekalan. Kemudian dia berangkatlah lagi dengan membawa nasi dua bungkus dan beras secukupnya. Tidak berapa lama diantaranya dia pulang lagi. Sampai di rumah dia menyuruh ibunya pergi ke pasar untuk membeli bibit semangka. Setelah diperolehnya bibit semangka lalu dia berangkat lagi ke ladangnya untuk menanamnya. Bibit yang di tanamnya telah tumbuh menjadi batang, malah

telah mulai menjalar. Kemudian dia pulang lagi ke rumahnya. Kedatangannya disambut oleh ibunya dengan sapaan, "Sudah pulang nak?" "Sudah bu," jawabnya. "Bibit semangka yang kamu tanam sudah mulai tumbuh?" tanya ibunya lagi. "Sudah buk. Malah sudah mulai menjalar," jawabnya lagi. Setelah satu malam di rumah, maka esok harinya dia berangkat lagi dengan membawa perbekalan beras sebakul.

Ketika semangkanya sudah mulai berbuah dia pulang lagi. Sampai di rumah dia menceritakan kepada ibunya bahwa buah semangka telah dilobangi oleh binatang. "Entah binatang apa yang melobanginya," katanya. "Mungkin oleh tikus nak," kata ibunya. "Kalau demikian besok tolong ibu belikan saya seekor ayam jantan. Selain itu berikan juga beras dua liter untuk saya bawa ke kebun," katanya. Setelah dibekali dengan seekor ayam dan beras dua liter lalu dia berangkat. Sampai di kebun ayam jantan itu dipotong untuk kenduri. Semua tikus yang ada disekitarnya diundangnya. Kemudian ditanyakan kepada tikus itu satu persatu siapa yang melobangi mentimunnya. Namun tidak ada yang mengakuinya. Akhirnya ada juga seekor tikus yang mengakui. Lalu dibuatnya perdamaian dengan menggantikan semua kerugian yang dialami oleh si Kuali Besi. Malamnya datanglah sekawan tikus ke kebun si Kuali Besi lalu memasukkan emas ke dalam buah semangka yang telah dilobangi, tanpa diketahui oleh si Kuali Besi. Beberapa bulan kemudian buah semangka telah mulai dipetik oleh si Kuali Besi, lalu dibawa pulang ke rumahnya. Sampai di rumah diberikan kepada ibunya sambil berkata, "bawalah buah semangka ini ke rumah raja sambil melamar anaknya yang bernama putri Kumala." "Aku tidak berani, wahai anakku," jawab ibunya. "Coba-cobalah bu," katanya lagi. Setelah itu secara sembunyi-sembunyi pergjlah ibunya ke rumah raja. Sampai si rumah raja bertanyalah raja kepada ibunya, "Ada keperluan apa datang ke mari?" "Saya datang kemari Daulat Tuanku untuk mengantar buah semangka ini hasil kebun anakku si Kuali Besi," jawab ibunya. "Selain itu ada keperluan apa lagi," tanya raja. "Kedatangan saya ke sini sebenarnya ingin melamar putri Kumala untuk anakku si Kuali Besi. Dialah yang menyuruh aku datang ke sini untuk melamar putri Kumala," ujarnya lagi. "Keinginannya itu adalah hal yang tidak mungkin sama seka-l i , " jawab raja. Kemudian ibu si Kuali Besi mohon diri untuk pulang. Baru berapa langkah ibunya pergi raja memanggil anaknya dan berseru, "Ambillah pisau supaya kita belah buah semangka ini." Setelah buah semangka itu dibelahnya maka didalam ternyata penuh berisi emas. Melihat kenyataan yang demikian maka raja merasa heran. Dalam hatinya berpikir, "Sungguh ajaib! Kita sendiri selaku raja belum pernah melihat emas sebanyak ini." Sementara itu ibu si Kuali Besi jpun sudah berada kembali di rumahnya. Beberapa menit kemudian si Kuali Besi pun tiba pula di rumahnya sambil menjinjing sebuah semangka. Lalu dia bertanya kepada ibunya, "Sudahkan ibu pergi ke rumah raja?" "Sudah nak," jawab ibunya. "Bagaimana jawab raja," katanya. "Tidak mungkin, jawab raja," kata ibunya. "Jangan putus asa bu! Sebentar lagi ibu pergi lagi ke sana sambil membawa semangka ini sebuah lagi," ujar si Kuali Besi kepada ibunya. Lalu ibunya pergi lagi ke rumah raja. Sebelum ibunya sampai di rumah raja, rupanya dari jauh sudah dilihatnya oleh raja sehingga raja telah memerintahkan untuk menyediakan minuman. Kedatangan ibunya disambut dengan baik oleh raja. Setelah selesai minum lalu ibunya menceritakan maksud kedatangannya. Akhirnya raja pun menerima dengan baik lamaran terhadap anaknya. Kemudian ibunya mohon diri untuk pulang. Ketika magrib si Kuali Besi pun datang pula dari kebunnya, lalu dia bertanya kepada ibunya, "Bagaimana hasilnya ibu?" "Berhasil nak," jawab ibunya. "Kalau demikian peresmiannya akan kita selenggarakan secara sederhana," kata si Kuali Besi kepada ibunya. Setelah itu ibunya membawa semangka sebuah lagi ke rumah raja sebagai ikatannya, sehingga raja telah memperoleh tiga buah semangka dari si Kuali Besi. Lalu diadakan perundingan untuk menentukan hari peresmian perkawinan. Dalam perundingan itu telah diputuskan bahwa peresmian perkawinan akan diselenggarakan pada pertengahan bulan depan. Untuk biaya perkawinannya maka dia pergi memetik buah semangka yang di dalammnya penuh diisi dengan emas, semangka itu lalu dibawa kepasar, dan setelah itu dia membelikan perhiasan dan pakaian untuk isterinya.

Lima hari kemudian ibunya memanggil Kepala Kampung, Bapak Imam, dan orang-orang tua di kampung untuk memberitahukan serta membentuk panitia perkawinan. Dipersiapkan juga alat perlengkapan dan biaya yang diperlukan. Keesokan hannya datanglah alat-alat dan bahan-bahan yang di perlukannya sampai berpuluh-puluh kereta sehingga panitia pun mulai sibuk. Kemudian Kuali Besi pun bertanya lagi kepada panitia, berapa ekor lembu yang diperlukan untuk disembelih besok pagi dan pukul berapa direncanakan penyembelihannya, meskipun lembu yang mau disembelih besok pagi ternyata belum ada.

Rupanya setelah itu dia langsung berangkat ke gunung dan sebelum subuh dia sudah pulang kembali dengan membawa pulang beratus-ratus rusa. Lalu di panggilnya Kepala Kampung, disuruhnya untuk memilih untuk disembelihnya. Kepala Kampung memilih beberapa ekor rusa yang tanduknya bercabang tujuh sedangkan yang lain dihalau kembali oleh si Kuali Besi ke gunung. Setelah semuanya tersedia, dia akan melangsungkan pesta perkawinannya, sedangkan acara pengantar penganten dilangsungkan pada siang hari. Pada malam pertama sampai malam ke tujuh si Kuali Besi sebagai penganten baru selalu ditemani oleh beberapa pengiring apabila hendak pulang kerumah isterinya, sesuai dengan adat yang berlaku dinegerinya. Setelah itu barulah dia boleh pulang sendirian kerumah isterinya. Untuk memeriahkan perkawinan putrinya dengan si Kuali Besi maka raja mengadakan suatu keramaian di kota tempat kediamannya selama beberapa hari. Rupanya si Kuali Besi tidak berani keluar untuk menyaksikan keramaian itu. Dia malu melihat orang banyak karena bentuknya seperti Kuali. Sedangkan kakak isterinya hampir setiap malam pergi ke tempat keramaian bersama dengan suaminya. Jangankan pergi ke tempat keramaian, pergi mandi ketika bangun pagi pun dia tidak berani keluar. Dia selalu bangun tengah malam untuk mandi supaya jangan di lihat oleh orang lain. Raja sangat susah memikirkan hal menantunya yang tidak berani keluar dari rumah. Pada suatu malam ketika keramaian itu masih berlangsung maka si Kuali pun bangun tengah malam buta. diambilnya kuda mertuanya lalu pergi ke pasar. Ketika dia melewati kakak isterinya maka ipar itu sangat terpesona kepadanya ka-rena melihat wajahnya yang sangat tampan. Rupanya si Kuali Besi telah menjelma menjadi seorang pemuda yang sangat tampan, sehingga kakak iparnya tidak mengenalinya lagi bahwa dia adalah suami adiknya. Akhirnya kakak iparnya jatuh cinta kepadanya dan berjanji akan bertemu kembali pada malam penghabisan keramaian. Oleh sebab itu pada malam penghabisan keramaian kakak iparnya mengajak suaminya untuk pergi ke tempat keramaian, namun suaminya menolak dengan alasan bahwa keramaian telah berakhir. Akhirnya suaminya menuruti kehendak isterinya untuk pergi. Alangkah gembira hatinya karena mengharapkan akan berjumpa kembali dengan si Kuali Besi yang pada malam sebelumnya dijumpai sebagai seorang pemuda yang sangat tampan. Rupanya sampai di tempat keramaian, keramaian pun tidak ada lagi sehingga kakak isterinya terpaksa pulang dengan perasaan yang sangat kecewa. Sampai di rumah kakak isterinya pun tidur sejak malam sampai siang hari. Sejak raja memungut si Kuali Besi sebagai menantu, belian sangat susah karena menantunya tidak berani keluar dari rumah. Namun raja selalu mendengar ada orang yang selama ini keluar pada waktu malam sehingga beliau terpikir. "Ini pasti si Kuali Besi yang selalu bangun di tengah malam." Hal ini diceritakan oleh raja kepada anaknya, isteri si Kuali Besi.

Setelah ayahnya bercerita tentang hal itu maka pada suatu malam, si Kuali Besi pun bangun dan pergi ke kamar mandi sebagaimana selama ini ia kerjakan tanpa diketahui oleh isterinya. Ketika mau mandi, dia membuka pakaian samarannya sebagai kuali. Isterinya yang sejak semula mengintipnya lalu mengambil pakaian samaran si suami. Ketika selesai mandi si Kuali Besi pun mencari pakaian samarannya. Kemudian dia panggil-panggil isterinya yang datang sambil membawa lampu. Alangkah kaget isterinya Ketika melihat suaminya telah menjelma menjadi seorang pemuda yang sangat gagah dengan wajahnya yang sangat tampan yang selama ini bentuknya seperti kuali besi. Kemudian pergilah si Kuali Besi tidur kembali. Esok harinya dia bangun dan langsung pergi ke kamar mandi. Setelah itu barulah dia berani keluar bersama dengan isterinya untuk berjalan-jalan. Hati isterinya sangat girang karena wajah suaminya sekarang sangat tampan melebihi ketampanan suami kakaknya Setelah kakak iparnya melihat si Kuali Besi telah menjelma menjadi seorang pemuda yang sangat tampan dan jauh lebih tampan dari pada suaminya maka ia merasa malu, lalu ia meninggalkan negeri itu ke negeri Belanda. Akhirnya berhubung raja sudah mulai uzur maka beliau mengangkat Kuali Besi sebagai penggantinya untuk memerintah kerajaan.

Komentar

Abu Lampaseh mengatakan…
hahah mantap bang, tamah beu leueu cerita aceh bnag

Popular

CERITA TUPAI MALIMDIWA | HiKAYAT ACEH

The Price of Freedom by Hasan Muhammad Tiro | Buku Aceh

Ilmu Ketuhanan by Aboebakar Atjeh | Buku Aceh

CERITA PEREMPUAN, SETANPUN JEMU | HiKAYAT ACEH

Sekapur Sirih

Hamzah Fansuri Penyair Sufi Aceh | Buku Aceh

CERITA LENANG MULUD | HiKAYAT ACEH